Kamis, 22 Desember 2016

Unsur Estetika Sebuah Esai
Oleh: M.Nazaruddin

Karya sastra merupakan hal yang menarik dan unik karena banyak hal yang dapat digali di dalam karya sastra, salah satunya yaitu drama, tak sekadar sebuah pementasan, drama saat ini pun menjadi hal yang menarik untuk di kaji, bukan hanya dari pementasannya saja tapi ada hal lain yang menjadi daya tarik seperti, pemeran drama saat berakting, tata panggung yang beragam, properti, dan hal lain yang mendukung.
Menanggapi esai dari saudara miftahudin yang dia buat setelah menyaksikan pementasan drama yang dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Oktober 2016 di Gedung Pusat lantai 7 Universitas PGRI Semarang yang berjudul “Tontonan Sekaligus Tuntunan” menurut saya esai yang dibuat oleh saudara miftahudin sudah cukup bagus, tapi masih ada bagian-bagian yang perlu diperbaiki seperti judul esai yang menurut saya terlalu familiar dan biasa.
 seharusnya saudara mifta saat membuat judul sebuah esai harus dipertimbangkan dengan baik karena sebuah judul meruapakan kesan pertama yang akan pembaca baca saat membaca sebuah esai.
Selain judul, sebuah paragraf pun harus diperhatikan dengan cermat karena esai yang saudara miftahudin buat kurang memperhatikan jumlah kalimat yang ada dalam satu paragraf, di dalam esai saudara miftahudin jumlah paragraf yang dia buat terlalu banyak kalimat dan terlalu panjang sehingga hal tersebut membuat pembaca yang membaca esai saudara miftahudin merasa terlalu banyak bacaan, dan menjadi sedikit malas membacanya.
Seharusnya saat membuat paragraf saudara miftahudin memperhatikan unsur estetikanya, selain itu  perbandingan yang saudara mifta buat terlalu jauh antara drama dan gadget, karena antara drama dan gadget merupakan dua hal yang berbeda jauh
Akan lebih baik jika saudara miftahudin mencari perbandingan yang tidak terlalu jauh seperti, drama dengan kehidupan, karena keduannya merupakan dua hal yang dekat.
Esai saudara mifta meskipun memiliki kekurangan tapi masih terdapat kelebihan yang saya sukai yaitu, bahasa yang saudara miftahudin gunakan cukup bervariasi dan tidak monoton sehingga bagi pembaca yang membaca esai saudara miftahudin tidak bosan dan merasa jenuh karena pilihan kata yang saudara miftahudin gunakan sudah cukup baik dan berkompeten.
Semoga saja dengan tanggapan yang sudah saya buat ini menjadi pelajaran bagi saudara miftahudin kedepannya apapila saudara miftahudin ingin membuat esai, sehingga diharapkan esai berikutnya dapat lebih baik lagi dengan mengedepankan unsur estetikanya.
Karena pembaca pada era saat ini bukan hanya memperhatikan dan menilai sebuah esai dari isi atau tulisannya melainkan faktor-faktor lain yang mendukung, seperti yang sudah saya sebutkan diatas.

(M.Nzaruddin, pelindung wanita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar