Unsur
Estetika Sebuah Esai
Oleh: M.Nazaruddin
Karya sastra merupakan hal yang menarik dan unik karena
banyak hal yang dapat digali di dalam karya sastra, salah satunya yaitu drama,
tak sekadar sebuah pementasan, drama saat ini pun menjadi hal yang menarik
untuk di kaji, bukan hanya dari pementasannya saja tapi ada hal lain yang
menjadi daya tarik seperti, pemeran drama saat berakting, tata panggung yang
beragam, properti, dan hal lain yang mendukung.
Menanggapi esai dari saudara miftahudin yang dia buat
setelah menyaksikan pementasan drama yang dilaksanakan pada hari Selasa, 6
Oktober 2016 di Gedung Pusat lantai 7 Universitas PGRI Semarang yang berjudul
“Tontonan Sekaligus Tuntunan” menurut saya esai yang dibuat oleh saudara miftahudin
sudah cukup bagus, tapi masih ada bagian-bagian yang perlu diperbaiki seperti
judul esai yang menurut saya terlalu familiar
dan biasa.
seharusnya saudara
mifta saat membuat judul sebuah esai harus dipertimbangkan dengan baik karena
sebuah judul meruapakan kesan pertama yang akan pembaca baca saat membaca
sebuah esai.
Selain judul, sebuah paragraf pun harus diperhatikan
dengan cermat karena esai yang saudara miftahudin buat kurang memperhatikan
jumlah kalimat yang ada dalam satu paragraf, di dalam esai saudara miftahudin
jumlah paragraf yang dia buat terlalu banyak kalimat dan terlalu panjang
sehingga hal tersebut membuat pembaca yang membaca esai saudara miftahudin
merasa terlalu banyak bacaan, dan menjadi sedikit malas membacanya.
Seharusnya saat membuat paragraf saudara miftahudin
memperhatikan unsur estetikanya, selain itu perbandingan yang saudara mifta buat terlalu
jauh antara drama dan gadget, karena
antara drama dan gadget merupakan dua hal yang berbeda jauh
Akan lebih baik jika saudara miftahudin mencari
perbandingan yang tidak terlalu jauh seperti, drama dengan kehidupan, karena
keduannya merupakan dua hal yang dekat.
Esai saudara mifta meskipun memiliki kekurangan tapi
masih terdapat kelebihan yang saya sukai yaitu, bahasa yang saudara miftahudin
gunakan cukup bervariasi dan tidak monoton sehingga bagi pembaca yang membaca
esai saudara miftahudin tidak bosan dan merasa jenuh karena pilihan kata yang
saudara miftahudin gunakan sudah cukup baik dan berkompeten.
Semoga saja dengan tanggapan yang sudah saya buat ini
menjadi pelajaran bagi saudara miftahudin kedepannya apapila saudara miftahudin
ingin membuat esai, sehingga diharapkan esai berikutnya dapat lebih baik lagi
dengan mengedepankan unsur estetikanya.
Karena pembaca pada era saat ini bukan hanya
memperhatikan dan menilai sebuah esai dari isi atau tulisannya melainkan
faktor-faktor lain yang mendukung, seperti yang sudah saya sebutkan diatas.
(M.Nzaruddin, pelindung
wanita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar